01/08/09

Karyaku untuk Negeriku


Judul : Diujung Tanduk Aku Meraih Mimpi.
Genre : Film Pendek (Drama)
penulis dan sutradara : Fransiscus H.Hutabarat
Pemain : { Wanted } / Renta
Music Director : { Wanted }
Produksi : “Wedang Jahe” Production

“Memang setiap manusia diciptakan Tuhan untuk hidup dan mati karena dalam pergumulan sehari-haripun kita takkan tau sejatinya kapan kita harus ada didunia ini dan mati meninggalkan segala hal didunia ini. Bicara soal hidup dan mati biarlah itu menjadi sebuah misteri buat kita di dunia ini. Kita tau waktu yang terus berjalan mengingatkan akan seiring dengan jantung kita yang berdetak tanpa henti tanpa mengenal waktu sampai ajal yang dengan sendirinya berbicara.”

         Suatu hari di suatu tempat terpencil didaerah kawasan dataran tinggi batu, Malang, ada seorang wanita bernama Renta. Renta merupakan sosok yang dikenal banyak masyarakat karena kecerdasannya yang sangat luar biasa, ulet dan kereatif. Dia sangat mencintai anak-anak terlantar dekat tempat tinggalnya, karena dalam prinsip hidupnya bahwa tak ada yang lebih berharga dalam hidup ini selain mengabdi. Dengan tekun ia belajar tentang segala hal yang terjadi didunia ini dengan tanpa melihat apa yang ada dipikirannya .
Ia habiskan waktunya dalam hari-harinya dengan menulis dan membaca. Renta juga mempunyai impian menjadi seorang penulis novel terkenal, bahkan dia berjanji akan memberikan novel tersebut kepada anak-anak terlantar yang diasuhnya. Namun dengan kelebihan yang semua ia miliki ternyata tanpa disadari dia juga mengidap penyakit kanker yang sangat berbahaya. 
Konflik dalam film ini terjadi setelah dokter menvonis dirinya bertahan dalam kurun waktu kurang lebih 1 bulan. Mendengar kabar itu, renta berubah, dia menjadi sosok yang bukan dirinya sendiri yang dikenal banyak orang. Dia semakin melemah dan putus asa akan semua cita-citanya. Betapa sungguh menyakitkannya, ketika disela-sela kesibukannya sebagai seorang penulis novel dia harus berjuang melawan penyakitnya yang tidak seorang pun tahu kapan penyakit itu kambuh dan menyerang dirinya. Mampukah ia bertahan dan menyesalesaikan karangan novelnya tersebut dan segala cita-cita yang diharapkannya selama ini ?!

Karakter Renta : Pendiam, Cerdas, Aneh, Penyayang anak kecil, Seorang Penulis, Pengidap penyakit kanker, dan Renta juga seorang yang bisu.


17/06/08

INFO HARGA LABEL REKAMAN


Tolong kasiin info yang tau tentang harga-harga promosi label rekaman, masuk label rekaman, target label rekaman...?
( LABEL MAYOR di INDONESIA)
Thanks

Sejumlah Artis Tinggalkan Label

Apakah Label Rekaman Mengalami Kematian?

pitchperfect.com - Prince

z-abaout.com - Eagles

Sejumlah penyanyi, termasuk grup musik di negara-negara Barat beramai-ramai meninggalkan label rekaman yang telah menaungi karier mereka selama puluhan tahun. Seperti Madonna yang berpindah dari label rekaman Warner Music ke promotor hiburan Live Nation Inc. dengan kontrak kerja senilai US$ 120 juta, Radiohead lebih memilih jaringan internet dalam memasarkan album terbaru mereka berjudul In Rainbows daripada dipasarkan perusahaan rekaman Capitol Records.

Keluar dari label rekaman memang bukan hal yang baru bagi para penyanyi kelas dunia. Seperti yang dikutip dari CNN, jauh sebelum Madonna dan Radiohead meninggalkan perusahaan rekaman, tercatat penyanyi Prince meninggalkan label rekaman yang menaunginya beberapa tahun lalu. Disusul penyanyi asal Inggris Paul McCartney, Nine Inch Nails.

Akankah kelompok band U2, Justin Timberlake, Coldplay juga meninggalkan label rekaman? Apakah para bintang ini malah masih membutuhkan kontrak kerja tradisional selama bertahun-tahun lamanya untuk sejumlah album ketika penjualan CD anjlok, para penggemar mengakses lagu secara gratis dari layanan online, atau mengakses lagu -lagu kegemaran melalui portal YouTube, MySpace dan portal internet lainnya?

Bagi Bruce Flohr, seorang eksekutif Red Light Management, yang menjadi wakil sejumlah artis seperti Dave Matthews Band, Alanis Morrisette, yang juga bekerja untuk ATO Records yang menaungi David Grey, Gomez dan Crowded House menuturkan, ada suatu kebijaksanaan bahwa suatu pertunjukan yang sudah mapan tidak lagi membutuhkan label rekaman.

"Fenomena ini suatu hal baru, mungkin awal dari suatu era baru bagi bisnis musik," ujarnya.

Lebih lanjut eksekutif pada empat label rekaman utama ini tidak bersedia berkomentar perihal perusahaan rekaman yang ditinggalkan para artisnya. Meski demikian, sejumlah catatan khusus memperlihatkan bahwa perusahaan-perusahaan rekaman itu masih merupakan wadah terbaik untuk pengembangan karier artis, promosi dan distribusi produk. Bahkan, sejumlah pertunjukan seni 100 persen tergantung pada perusahaan rekaman.

Ada empat label rekaman utama saat ini yang menaungi keberlangsungan karier para artis, Warner Music Group Corp, Vivendi's Universal Music Group, EMI Group PLC, dan Sony BMG Music Entertainment yang merupakan perusahaan patungan antara Sony Corp., dan Bertelsmann AG. Keempat label utama ini masih menunjukkan bahwa mereka memiliki pengaruh untuk mengubah kebijakan yang ada.

"Material Girl"

Madonna yang dijuluki "Material Girl" mengakhiri kontrak kerja dengan label rekaman Warner Music. Dia menandatangani kesepakatan baru dengan perusahaan Live Nation Inc, setelah sekian lama bekerja sama dengan label Warner Music Group Corp.

Selama 10 tahun bekerja sama, Madonna yang kini berusia 49 tahun, akan menerima bonus sekitar US$ 18 juta, dan menerima penghasilan kotor US$ 17 juta untuk setiap album dari tiga albumnya. Live Nation juga membayar US$ 50 juta secara tunai dan mengalokasikan dana cadangan untuk mempromosikan tur Madonna.

Uang tunai dan dana cadangan adalah keuntungan yang tidak diperoleh Madonna ketika bekerja sama dengan label Warner Music Group Corp. Kabarnya, menurut seorang analis Bank America, Michael Savner, perusahaan rekaman ini tidak mampu membayar lebih banyak sehingga Madonna tidak menandatangani ulang kesepakatan kerja sama di antara mereka.

Di sisi lain, Radiohead membuat haluan baru dalam bisnis rekaman. Para rockers dari Inggris ini mengabaikan kesepakatan dengan perusahaan rekaman dan membuat pemasaran baru bagi album mereka, yakni melalui jaringan internet. Cara ini dianggap lebih memanjakan para penggemar mereka, karena bisa menentukan berapa banyak uang yang mereka keluarkan untuk mengakses lagu mereka.

Awal tahun ini, Paul McCartney menandatangani kesepakatan dengan Hear Music, suatu label yang diluncurkan oleh perusahaan ritel kopi Starbucks Corp dan Concord Music Group. Ia lebih cenderung memilih kerja sama dengan perusahaan tersebut dibanding perusahaan rekaman utama.

Bahkan kelompok musik Eagles akan memasarkan sendiri album baru mereka berjudul Long Road Out of Eden. Kelompok yang albumnya terjual 120 juta kopi secara global ini akan merilis album eksklusif mereka melalui gerai Wal-Mart.

Tren keluar dari label rekaman tersebut membuat pemain utama Nine Inch Nails, Trent Reznor berkomentar di situs pribadinya. Menurut dia, adalah suatu kebebasan membuat kontrak dengan label rekaman apapun.

"Saya berada dalam kontrak rekaman selama 18 tahun, dan mengamati bisnis ini mengalami perubahan radikal, dari suatu hal menjadi sesuatu yang sifatnya sangat berbeda, dan ini memberi kesenangan yang besar bagi saya untuk pada akhirnya saya memiliki hubungan langsung dengan para penonton, seperti yang saya lihat," tulis Reznor.

istimewa - Madonna

harpmagazine - Radiohead

Industri Musik

Sementara, para pelaku industri musik menuturkan bahwa tawaran kebebasan hanya berarti bagi pertunjukan yang sangat populer atau yang memiliki penggemar setia. Para penggemar setia inilah yang memenuhi kursi pertunjukan, membeli kaos dan mencari musik penyanyi atau kelompok musik favoritnya.

"Artis-artis ini pada dasarnya berada dalam posisi menentukan peraturan mereka sendiri dan perjalanan karirnya," kata Ted Cohen, yang merupakan mitra pelaksana perusahaan konsultan Tag Strategic yang juga memiliki pengalaman cukup lama menjadi eksekutif pada label rekaman.

Menurutnya, di sisi lain, jaringan kerja-sosial dan distribusi internet membuat hal itu semakin mungkin berkurang dan tidak ditandatanganinya "pita" untuk meningkatkan profil mereka, serta penjualan CD.

"Permainan ini seharusnya suatu hal sederhana. Anda mendapat rekaman di radio, Anda mendapat wajah di majalah Rolling Stone, dan Anda memperoleh Saturday Night Live," katanya.

Lebih lanjut ia mengomentari hal-hal yang dialami seorang artis bila menggunakan media internet dalam mendistribusikan album. Di era digital dan internet, para artis menempatkan video di YouTube, mendapat posisi di MySpace, mencapai kesepakatan dengan Facebook, melakukan tur dan masih banyak lainnya yang harus dilakukan para artis. Serta, dengan cara ini diharapkan para artis mencapai sukses dalam rekaman.

Terhadap kemungkinan yang terjadi pada bisnis rekaman dan kehadiran internet, beberapa label rekaman utama melakukan strategi yang sama, yakni ketika penjualan album menurun, hasil pertunjukan dari sejumlah tur tetap menjadi fokus perhatian. Strategi semacam ini sebenarnya tidak membantu perusahaan rekaman. Terbukti dari perusahaan rekaman mengalami penurunan penjualan CD sebesar 14 persen di Amerika Serikat (AS) tahun ini dibandingkan penjualan pada waktu yang sama pada tahun lalu. Data-data ini didapatkan dari Nielsen SoundScan.

Berbeda dengan penjualan secara online, yang mencapai 46 persen di saat yang sama. Untuk menyesuaikan dengan situasi ini, sejumlah label utama mencoba memotong kesepakatan dengan para artis atas penjualan album dan mencakup penghasilan dari penjualan tiket konser, kaos, publikasi musik dan sumber lain. Meski demikian, adaptasi semacam ini masih juga membuat label rekaman mengeluarkan uang dalam jumlah cukup banyak untuk promosi, penjualan, dan distribusi untuk mendapatkan "hiruk-pikuk" dari suatu pertunjukan seorang artis.

"Superstar"

Contohnya "superstar" Prince, yang dikenal sebagai penyanyi dengan belahan di dagu ini, selama merasakan kepahitan bekerja sama dengan Warner Bros Records di awal tahun 1990 an, kebanyakan ia merilis musiknya di internet 10 tahun lalu. Ketika itu distribusi CD dan pemasaran albumnya mencapai kesepakatan dengan label utama lain untuk mendapatkan kopi albumnya di sejumlah toko.

Menurut Radiohead, mereka ingin album terbaru mereka dijual di sejumlah gerai dalam beberapa bulan. Juga menurut kelompok ini, kemungkinan kerja sama dengan label rekaman terbuka jika bukan kontrak untuk banyak album. Adalah harapan besar agar Live Nation akan "memukul" kesepakatan distribusi dengan label yang sudah eksis untuk melakukan promosi, dan menjual album Madonna berikutnya di sejumlah gerai atau toko.

Secara teori, peran yang dilakukan Live Nation adalah peran yang pernah dilakukan Warner Music, di saat Madonna menandatangani kesepakatan sebagai artis baru di tahun 1984 dengan label itu.

"Apakah Anda memerlukan suatu label? Kemungkinan tidak. Apakah Anda membutuhkan seorang ahli yang dibawa secara tradisional oleh suatu label? Pasti," kata Cohen.

Meskipun kekacauan terjadi di dunia industri rekaman, sejumlah label utama tetap menggunakan pengaruhnya di pasaran. Label utama tidak menghilang atau menjadi tidak memiliki hubungan, walaupun peran yang mereka lakukan kemungkinan berubah sebagai pengambil alih CD dan format musik lainnya. Flohr menambahkan, keluarnya para artis dari label rekaman tidak mematikan apapun, justru situasi ini adalah kelahiran kembali bagi semua pihak industri rekaman. [N-4]

16/06/08

Bisnis Entertainment

Bisnis entertainment merupakan bisnis yang paling mengutungkan sejagat raya saat ini berbagai teknologi seni dan pendukung-pendukungnya menjadikan binatang yang paling keren saat ini banyak digemari, dicari, dipromosikan, dicita-citakan banyak orang. I like it.. but I want it...Saya termasuk produk dari dan bersama entertainment jelas menginginkan lebih baik dari posisi maupun hanya suatu ketenaran karena jelas keduanya merupakan sepasang kekasih yang selalu bergandengan kemanapun mereka pergi, semakin tinggi posisi anda semakin tenar pula anda!! Siapa coba yang ga mau jadi bintang yang selalu dipuja banyak orang. Di satu sisi saya ingin membahas bersama rekan-rekan semua...
1.Bagaimana bisnis entertainment bisa dikatakan bisnis "kotor"??
2.
Bagaimana bisnis entertainment bisa bersaing dan bertahan untuk sampai abad dekade kedepan??
3.Bagaimana perkembangan bisnis ini baik dari teknologi pendukungnya serta produk yang dihasilkan??
Waw tapi sebelum kita bahas dengan tema yang cukup luas, kali ini saya ambil tema Music for Life, unlimmited !!